Di Meksiko, Karla Flores (32) dikenal sebagai perempuan paling
beruntung di negara tersebut. Pasalnya, sebuah granat aktif pernah
bertengger di rahangnya, dan ia masih bisa bernafas hingga saat ini.
Semua berawal ketika ibu tiga anak ini tengah berjualan makanan laut di
pinggir jalan Culiacan, negara bagian Sialoa, Meksiko. Seperti dikutip
Daily Mail, tiba-tiba ia mendengar suara ledakan dan sebuah benda
asing mengenainya, sehingga ia terjatuh.Flores merasa wajahnya panas
seperti terbakar. Ia pun mengusapkan tangannya ke wajah, ternyata ada
ceceran darah, lalu ia jatuh pingsan. Ketika ia terbangun di Rumah
Sakit Umum Culiacan, ia menduga ada batu yang terlempar kea rah
wajahnya.
“Dokter bertanya pada saya apa yang terjadi. Saya mengatakan, ada batu yang mengenai wajah saya,” kenang Flores. Lalu tim dokter memeriksanya dan menemukan jika benda yang mengenai wajahnya adalah semacam proyektif. Namun mereka tidak yakin apa itu. Dan ketika hasil X-ray dan tomography menunjukkan jika benda yang nyangkut di antara rahang kanannya berupa granat aktif.
Diduga, granat tersebut dilemparkan dengan pelontar granat, namun tidak meledak ketika nyangkut di wajah Flores. Dan masih tetap berada di sana, siap untuk meledak.
Tentu saja, kepanikan melanda rumah sakit, mengingat granat tersebut bisa meledak sewaktu-waktu dan membunuh siapapun dalam jarak 10 meter. Flores terpaksa diisolasai dan seluruh pasien dan staf rumah sakit dievakuasi.
Namun, waktu terus berjalan dan harus ada yang dilakukan dengan Flores. Sebagian besar dokter tidak mau mengoperasinya. Akhirnya, kepala rumah sakit Dr Gaxiola Mesa meminta relawan.
“Dokter bertanya pada saya apa yang terjadi. Saya mengatakan, ada batu yang mengenai wajah saya,” kenang Flores. Lalu tim dokter memeriksanya dan menemukan jika benda yang mengenai wajahnya adalah semacam proyektif. Namun mereka tidak yakin apa itu. Dan ketika hasil X-ray dan tomography menunjukkan jika benda yang nyangkut di antara rahang kanannya berupa granat aktif.
Diduga, granat tersebut dilemparkan dengan pelontar granat, namun tidak meledak ketika nyangkut di wajah Flores. Dan masih tetap berada di sana, siap untuk meledak.
Tentu saja, kepanikan melanda rumah sakit, mengingat granat tersebut bisa meledak sewaktu-waktu dan membunuh siapapun dalam jarak 10 meter. Flores terpaksa diisolasai dan seluruh pasien dan staf rumah sakit dievakuasi.
Namun, waktu terus berjalan dan harus ada yang dilakukan dengan Flores. Sebagian besar dokter tidak mau mengoperasinya. Akhirnya, kepala rumah sakit Dr Gaxiola Mesa meminta relawan.
Foto X-ray menunjukkan posisi granat aktif di rahang kanan Karla Flores. |
Empat orang pemberani, terdiri atas dua dokter anastesi Felipe Ortiz
dan Cristina Soto, perawat Rodrigo Arredondo dan dokter Lidia Soto.
Mereka ditemani dua ahli bom dari angkatan darat Meksiko. Flores pun
dioperasi di lapangan terbuka. Tim operasi kecil ini membawa peralatan
operasi, termasuk sumber
penarangan selama operasi berlangsung. Sehingga jika mereka melakukan
kesalahan, tak ada korban lainnya. Hanya dengan anastesi lokal, operasi
berjalan selama empat jam. Granat aktif itu berhasil diambil dari
rahang Flores.Meski kehilangan separuh giginya, dan wajahnya dihiasi
bekas luka besar, namun Flores selamat. Ia akan menjalani operasi
berikutnya tiga tahun mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar