Senin, 20 Februari 2012

MAKSIMALKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN YANG KITA PUNYA

MAKSIMALKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN YANG KITA PUNYA

Seekor kura-kura terlihat sedang berjalan sendirian di tepi hutan, ia berjalan lamban dan kurang bersemangat. Rupanya ia iri dengan kemampuan si Rusa yang bisa berlari cepat sedangkan ia hanya bisa berjalan lamban sekali. Si rusa mengabarkan bahwa si Raja Hutan sedang kelaparan dan ingin memangsa siapa saja yang ditemuinya. Melihat si Kura-Kura yang lamban ia mengatakan, wah kalo si Raja Hutan bertemu denganmu pasti kamu akan menjadi santapannya, karena berlari saja kamu tidak mampu. Mendengar perkataan si Rusa maka Kura-Kura pun minta tolong untuk diajarkan bagaimana cara berlari cepat sehingga bisa terhindar dari ancaman si Raja Hutan.

Rusapun mengajarkan cara berlari yang cepat untuk menghindar dari terkaman si Raja Hutan. Kura-kura belajar siang dan malam tanpa lelah, namun meskipun berusaha sekeras mungkin tetap saja ia berlari tidak secepat rusa.

Suatu hari, tanpa sengaja si Kura-Kura bertemu dengan si Raja Hutan. Melihat si Raja Hutan yg sedang kelaparan dan siap memangsanya, si Kura-Kura berlari secepat yg ia bisa, namun jalan si Kura-Kura terlihat malah aneh dan si Raja Hutan malah tertarik untuk menangkapnya. Ia pun menangkap dan mempermainkan si Kura-Kura dengan cakarnya yg tajam. Akhirnya si Kura-Kura pasrah dan menarik seluruh anggota tubuhnya ke dalam tempurung sambil berdiam diri menunggu eksekusi si Raja Hutan.

Si Raja hutan berusaha dengan segala cara untuk menghancurkan tempurung Kura-Kura dengan kukunya yang tajam, dan dengan gigitan-gigitannya, namun tempurung itu sangat kuat, kokoh laksana baja. Akhirnya si Raja Hutan menyerah dan meninggalkan Kura-Kura bersama tempurungnya.

Kejadian itu rupanya diamati oleh seekor monyet yang ada di atas pohon. Si Monyet memberitahu Kura-Kura bahwa ia selamat dan si Raja Hutan telah meninggalkannya dengan frustasi. Beruntung kamu Kura-Kura karena kamu mempunyai tempurung yang kuat sebagai pelindungmu, tanpa harus berssusah payah untuk lari atau memanjat pohon seperti kami, ujar si Monyet.

Demikianlah setiap makhluk mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sebagaimana diri kita. Janganlah terlalu fokus pada kelebihan orang lain, sampai anda melupakan untuk memaksimalkan kelebihan yang anda punya. Bersyukurlah atas apa yang kita punya dan jangan hanya memikirkan kelemahan diri kita, tetapi di balik kelemahan pasti ada kelebihan yang orang lain belum tentu punya.

Makna Gaul yang sudah tidak Gaul

Suatu ketika saya cangkruk’an ( nimbrung ) dengan teman-teman di Alun-alun kota. Di sudut kiri atas ada seorang pria muda, ganteng, ehm…keren gitu…..dan ada 3 cewek di sekelilingnya. Mesra sekali. Melihat hal itu, apa komentar teman-teman? Play Boy ( mungkin benar ), Pemacar tangguh ( bisa jadi ), Pingin ( ehm…ehm...tentu saja ). Tapi, satu lagi komentar yang membuat saya bingung adalah,”Lihat, seperti itu lho ‘cah GAUL”.

Banyak diantara teman-teman saya berpendapat bahwa GAUL itu identik dengan pacaran, gandengan ( depan, belakang, kanan, kiri…..truk gandeng kali…..). Ada pula yang lebih ngeri,”Gak berani cium Dia, gak GAUL nda!”. Bahkan ada yang unik, bahwa GAUL itu bila Dia punya tunggangan motor gedhe, semacam Harley atau Ninja ( Ninja Hattori mungkin yang dimaksud ). Pakai helm keren ( mahal ), baju funky, rambut jabrik,celana ketat dengan kantong bolong rante sepur tergantung, kacamata kanan hitan kiri putih, dan masih banyak GAUL-GAUL aneh yang lain.

Jadi…..mana yang GAUL beneran? Apakah yang porno? Yang punya banyak, maaf…pacar? Atau motor gedhe dan helm keren? Atau rante sepur? Atau yang pakai topi miring? Atau apapun itu semua, saya yakin Anda bukan bagian dari mereka yang kita sebutkan tadi.

Atas pencarian saya beberapa waktu yang lalu bahwa ternyata GAUL itu sangat indah. Jauh lebih indah dari berbagai kasus teman-teman kita tadi.

Menurut bahasa ( Etimologi ), bahwa GAUL berarti NYAMBUNG atau HUBUNG ( berhubungan )
Gaul = Nyambung

Jadi boleh dikata bahwa kabel yang nyambung berarti Dia kabel yang GAUL Seutas benang yang disambung untuk menerbangkan layang-layang misalnya, Dia adalah benang yang GAUL. Begitu pula orang yang mudah nyambung ( berhubungan ) dengan yang lain adalah orang GAUL. Mungkin bahasa kerennya kita sebut saja KOMUNIKATIF gitu aja.

Kalau kita mengigat berbagai kasus tadi, ini berarti GAUL telah mengalami proses Peyorasi ( pergeseran makna ke arah yang lebih buruk ). Betapa tidak? Komunikatif bisa berubah menjadi Truk gandeng, montor gedhe, helm keren, rante sepur, rambut jabrik, dan hal-hal aneh yang lain…..Seperti itukah yang disebut Gaul? Benar-benar gak nyambung nda…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar